JAKARTA (Disway Jogja) - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus meminta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan fokus pada urusan minyak goreng karena hingga hari ini pasokan dan harga belum bisa dikatakan normal.
Legislator Dapil Kalimantan Utara itu juga meminta kepada Luhut Binsar agar tidak melebar ke mana-mana seperti melakukan audit terhadap lahan dan perusahaan kelapa sawit. Menurut Deddy, ha itu tidak ada kaitannya dengan upaya menjamin pasokan dan mengendalikan harga minyak goreng seperti penugasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Ini, kok, jadi aneh, merembet ke mana-mana. Seharusnya urus dulu bahan baku minyak goreng dan distribusinya," kata Deddy di sela-sela Pameran Festival Kopi Nusantara di Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5). Menurut dia, sebenarnya sangat mudah apabila Luhut Binsar hanya mau tahu berapa produksi crude palm oil (CPO) dan minyak goreng, yakni tinggal mengaudit pabrik kelapa sawit (PKS), memeriksa dokumen ekspor dan faktur penjualan perusahaan. Namun, Luhut Binsar diketahui akan melakukan audit terhadap lahan atau konsesi perusahaan sawit. "Hal ini sebenarnya bukanlah tugas Menko Marinves. Itu tugasnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keuangan, Kementerian ATR," papar Deddy. Menurutnya, saat ini bukan saat yang tepat untuk melakukan audit lahan. Selain tidak ada kaitannya dengan urusan pengadaan minyak goreng, juga berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. "Nanti Pak Luhut malah sibuk urus lobi-lobi (oknum) pengusaha sawit yang selama ini mencaplok lahan negara di luar HGU-nya. Terus kapan selesainya urusan minyak goreng ini?,” ujarnya. Dia mengaku sudah lama mengetahui tentang praktik kotor oknum pengusaha sawit. Banyak dari mereka yang menguasai lahan di luar HGU, menipu rakyat dengan sistem plasma yang memiskinkan petani, manipulasi pajak dan sebagainya. Namun, lanjut Deddy, itu masalah lain dan biarlah diselesaikan oleh kementerian teknis. Menurutnya, hal itu setelah tata niaga dan sistem distribusi minyak goreng dapat diatasi secara sistemik dan jangka panjang. "Kita harus terbiasa bekerja sesuai sistem, mekanisme dan regulasi. Tidak baik kalau selalu ad hoc dan bertindak seperti pemadam kebakaran. Audit lahan dan perusahaan itu harus sesuai kewenangan, regulasi, transparan dan tidak menimbulkan rumor miring," tuturnya. “Jangan nanti dikira Pak Luhut sedang mengacak-acak industri sawit untuk kepentingan dan tujuan tertentu,” pungkas Deddy Yevri Sitorus. (antara/jpnn)Luhut Binsar Diminta Fokus Urus Minyak Goreng, Jangan Melebar ke Mana-mana
Minggu 29-05-2022,06:23 WIB
Editor : Nur Imron Rosadi
Kategori :
Terkait
Jumat 18-10-2024,14:10 WIB
Audit Kasus Stunting Soroti Pemahaman Nutrisi Masyarakat Di Kota Yogyakarta
Kamis 11-07-2024,08:33 WIB
Belum Resmi Naik, Harga Minyak Goreng di Pasaran Brebes Melonjak
Rabu 24-04-2024,07:30 WIB
BUMDesma Kecamatan Losari Brebes Buka Unit Usaha Pengemasan Minyak Goreng
Selasa 20-02-2024,00:02 WIB
Tingkatkan Kualitas Tata Kelola, Kinerja Itwasda Polda DIY Diaudit
Terpopuler
Minggu 24-11-2024,12:14 WIB
Begini Komitmen Ketiga Paslon Pilkada Jogja 2024 untuk Menciptakan Birokrasi Bersih Tanpa Korupsi
Sabtu 23-11-2024,23:27 WIB
Ribuan Pendukung Meriahkan Kampanye Hari Terakhir Mitha-Wurja, Optimistis Raih Kemenangan 75 Persen
Minggu 24-11-2024,12:16 WIB
Jelang Masa Tenang, Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja 2024
Minggu 24-11-2024,12:18 WIB
Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja, Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda
Minggu 24-11-2024,16:53 WIB
Begini Menurut Pengamat Ekonomi UMY Tentang Dampak Kenaikan PPN 12 Persen Bagi UMKM
Terkini
Minggu 24-11-2024,18:12 WIB
Gagal Gelar Kampanye Akbar Menjelang Masa Tenang, Tim Paslon Harda Danang Punya Opsi Lain
Minggu 24-11-2024,18:11 WIB
Dari Digitalisasi Desa hingga Target Zero Waste, Kustini Janji Akan Buat Sleman Jadi Lebih Baik
Minggu 24-11-2024,18:09 WIB
Cegah KKN di Wilayah Jogja, Afnan Singgih Siapkan Reward and Punishment Demi Pemerintahan yang Sehat
Minggu 24-11-2024,18:07 WIB
Semarakkan Hari Agraria dan Tata Ruang, Dispertaru Jogja Komitmen Ciptakan Lingkungan Ramah dan Berkelanjutan
Minggu 24-11-2024,18:05 WIB