YOGYAKARTA (Disway Jogja) - Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (Employmnet Working Group/EWG Meeting) Presidensi G20 melaksanakan pertemuan kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 10-12 Mei 2022.
Salah satu hal penting yang disorot dalam EWG Meeting kali ini adalah kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan UMKM adalah sektor penting yang menjadi penopang perekonomian Indonesia selama puncak pandemi Covid-19.
"Dalam situasi yang sulit, terutama pada masa pandemi, peran dari sektor informal ini sangat siginifikan. Bahkan menjadi penyangga dari sektor formal," kata Anwar kepada media seusai penyelenggaraan EWG Meeting hari pertama, Selasa (10/5).
Dia mengatakan pemerintah ingin mendukung UMKM sehingga pembahasannya di EWG Meeting menjadi sangat penting.
"Ini menjadi penting sehingga kami tahu apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan kelompok usaha yang lebih besar. Usaha skala besar dan kecil ini terhubung dengan usah kecil mikro dan ultra mikro," ujar dia.
Menurut Anwar, pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun ketiga membuat masalah ketenagakerjaan di dunia menjadi sangat kompleks. Anggota G20 kelompok kerja bidang ketenagakerjaan ingin agar penyerapan tenaga kerja menjadi lebih cepat.
Oleh karena itu, keberadaan UMKM sangat penting untuk disokong oleh pemangku kebijakan.
“Presidensi Indonesia bidang ketenagakerjaan mendorong peranan G20 untuk terus memperbaharui inisiatif kerja sama, kebijakan, dan program yang menjamin penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, mendukung pelaku usaha dan wirausaha yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang inklusif di era setelah Covid-19,” ujarnya.
Anwar Sanusi berharap solusi yang ditawarkan Presidensi G20 tahun ini dapat mendukung kebangkitan ekonomi dari krisis sesegera mungkin.
Langkah nyata yang ingin dilakukan adalah mendorong penciptaan kewirausahaan dan memperkuat UMKM sebagai instrumen perluasan kesempatan kerja.
Anwar menegaskan komitmen Kemenaker untuk membangun ketahanan dan melindungi hak pelaku UMKM dengan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis. “Indonesia terus mengedepankan dialog yang produktif dan harmonis, mendorong terciptanya hasil konkret dan aksi nyata melalui kolaborasi antarpemangku kepentingan G20,” imbuh dia. (mar3/jpnn)