JAKARTA (Disway Jogja) - Sebuah foto Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan tengah bersama Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor beredar luas di media sosial.
Master Parulian Tumanggor sendiri saat ini telah berstatus sebagai tersangka kasus mafia minyak goreng (migor). Tampak dalam foto tersebut, Luhut mengenakan baju kemeja putih lengan pendek bercelana hitam duduk di kursi.
Sedangkan MP Tumanggor persis berdiri di sebelahnya sambil tersenyum.
Beredarnya foto itu pun langsung mengundang berbagai komentar dari sejumlah pihak. Termasuk dari Ketua Majlis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi Iwan Sumule yang memberikan komentar satire.
"Pak Luhut memang luar biasa. Ternyata tersangka dekat dengannya," cetus Iwan dalam keterangannya, Rabu (20/4).
Menurut Iwan, kedekatan Luhut dengan Komut PT Wilmar itu wajar mengundang reaksi. Sebab, Migor yang sempat langka di pasaran belakangan ini membuat rakyat susah. Sialnya, tersangka itu tampak akrab dengan pejabat tinggi negara dalam hal ini Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan.
"Migor jadi langka dan mahal di negeri sendiri karena diduga ada persekongkolan dengan perusahaan CPO yang dekat pejabat negara. Sengsara rakyat di negerinya nan subur dan kaya. Ironi!" pungkasnya.
Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus dugaan pemberian fasilitas izin ekspor "crude palm oil" (CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng, pada Januari 2021 sampai Maret 2022 yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
Keempat tersangka adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Perdaglu Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana (IWW).
Kemudian Stanley MA (SMA) selaku Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Group, Master Parulian Tumanggor (MPT) selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, serta Picare Togar Sitanggang (PT) selaku General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas. (rmol/zul)