Libur Akhir Tahun, Malioboro Berpotensi Dikunjungi Hingga 100 Ribu Orang per Hari
Kawasan Malioboro Yogyakarta dipadati wisatawan, Sabtu (27/12/2025), Polda DIY mencatat 1,56 juta kunjungan, di mana arus kedatangan lebih tinggi dibandingkan keberangkatan selama Operasi Lilin Progo 2025. Malioboro masih menjadi destinasi terfavorit. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memprediksi lonjakan kunjungan wisatawan ke kawasan Malioboro selama masa libur akhir tahun 2025.
Berdasarkan perhitungan sementara, jumlah kunjungan wisatawan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan mencapai sekitar 1,4 hingga 1,5 juta orang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Fitria Dyah Anggraeni, mengatakan estimasi tersebut dihitung dari berbagai indikator kunjungan, salah satunya data pengunjung Teras Malioboro.
“Pengambilan data dilakukan pada periode 19 hingga 26 Desember. Dari Teras Malioboro tercatat sekitar 110 ribu pengunjung, dengan rata-rata harian sekitar 15 ribu orang. Jika pengunjung Teras Malioboro diasumsikan sekitar 10 sampai 20 persen dari total pengunjung Malioboro, maka secara kasar kunjungan Malioboro bisa mencapai sekitar 80 hingga 100 ribu orang per hari,” ungkap Fitria saat dikonfirmasi, Senin (19/12).
BACA JUGA : Malam Tahun Baru di Malioboro, Pemkot Yogyakarta Siagakan AED dan Ambulans Darurat
BACA JUGA : Malioboro dan Titik Nol Diprediksi Padat, Polisi Siapkan Buka Tutup Jalan Jelang Malam Tahun Baru
Meski potensi lonjakan kunjungan cukup tinggi, Fitria memastikan tidak ada kegiatan berskala besar atau bernuansa euforia yang digelar di kawasan Malioboro pada malam pergantian tahun. Ia menyebut, izin kegiatan terakhir yang direkomendasikan pemerintah kota jatuh pada 27 Desember 2025.
“Setelah itu, kami tidak mengeluarkan rekomendasi izin kegiatan apa pun. Asumsinya sesuai dengan anjuran, tidak ada kegiatan yang sifatnya hura-hura. Malioboro tetap berjalan seperti biasa dalam menyambut wisatawan,” katanya.
Kegiatan di kawasan Malioboro, lanjut Fitria, tetap diisi dengan atraksi seni yang berlangsung secara rutin dari kawasan Mangkubumi hingga Malioboro.
Tujuh titik atraksi seni tersebut berada di Taman Wayang dan selatan Tugu Yogyakarta, serta di depan Jogja Library, Plaza Malioboro, Djoen Coffee, Gerai UMKM x Mutiara, dan Pasar Beringharjo.
BACA JUGA : Kapolda DIY Pantau Malioboro, Pastikan Libur Akhir Tahun di Jogja Aman dan Nyaman
BACA JUGA : Libur Nataru Padat, Kusir Andong Malioboro Hadapi Macet dan Penurunan Omzet
Ia berharap keberadaan atraksi seni tersebut tetap menjadi hiburan bagi wisatawan tanpa menimbulkan kemeriahan berlebihan.
“Tujuh titik atraksi seni tetap berjalan. Musik dan hiburan tetap ada sebagai fasilitas Malioboro, termasuk pada malam tahun baru, dengan suasana yang tertib dan nyaman,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: