Retribusi Hampir Tembus Target, Pariwisata Sleman 2025 Tunjukkan Sinyal Kuat Pulih

Retribusi Hampir Tembus Target, Pariwisata Sleman 2025 Tunjukkan Sinyal Kuat Pulih

Salah satu penginapan di Sleman, tingkat hunian akomodasi terus menunjukkan tren stabil seiring meningkatnya pergerakan wisatawan --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, Diswayjogja.id - Kabupaten Sleman menunjukkan tren positif dalam sektor pariwisata, terlihat dari capaian retribusi hingga 30 November 2025 yang hampir mencapai target, yakni Rp4,841 miliar atau setara 97,71% dari target. 

Selain itu, durasi lama tinggal wisatawan di hotel juga menunjukkan stabilitas, baik untuk hotel bintang maupun non bintang.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Edy Winarya, mengatakan hampir tercapainya target retribusi menunjukkan kesadaran tinggi dari pengelola destinasi dan hotel dalam mendukung pendapatan daerah sekaligus menjaga kualitas layanan wisatawan.

Data Dinas Pariwisata menunjukkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Sleman selama Januari–Oktober 2025 berada pada kisaran 23,15%–58,48%, sedangkan hotel non bintang 11,89%–26,27%. 

Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di DIY berada di 1,47–1,68 hari, sementara hotel non bintang 1,16–1,23 hari.

"Rata-rata lama menginap menunjukkan wisatawan merasa nyaman dan menikmati berbagai atraksi Sleman, mulai dari Candi Prambanan hingga Kawasan Kaliurang, yang menjadi destinasi favorit mereka," katanya. 

BACA JUGA : Detail Proyek, Eksklusivitas dan Dampak Ekonomi Hotel Ultra Mewah Banyan Tree Bali, Berikut Info Selengkapnya

BACA JUGA : Serbu Sebelum Kehabisan! Daftar Hotel dengan Promo Perayaan Natal dan Tahun Baru

Ia juga menyoroti kontribusi retribusi terhadap PAD, menurutnya dengan capaian retribusi 97,71%, Dispar optimis total PAD sektor pariwisata bisa tercapai mendekati target di akhir tahun. 

"Ini merupakan bukti bahwa pengelolaan destinasi dan fasilitas wisata terus ditingkatkan," tuturnya. 

Hasil kajian durasi lama tinggal wisatawan menunjukkan perbedaan tren menarik, rata-rata wisatawan nusantara menginap 1,68 hari dengan 57% termasuk kategori one-day trip, sementara wisatawan mancanegara rata-rata 2,06 hari dengan 62% berlibur lebih dari dua hari.

"Data ini penting bagi kami untuk menyesuaikan strategi promosi dan pengelolaan destinasi agar sesuai kebutuhan wisatawan yang berbeda karakter," ucapnya. 

Tren lama tinggal juga tercermin pada tingkat penghunian kamar (TPK) dan rata-rata lama menginap tamu (RLMT) di hotel bintang maupun non-bintang. 

Misalnya, pada Juli 2025, TPK hotel bintang di Sleman mencapai 55,27% dengan RLMT 1,57 hari, sementara hotel non-bintang memiliki TPK 20,79% dan RLMT 1,17 hari. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: