Provokasi Curi Topi, Remaja Dikeroyok di Dua Lokasi hingga Tewas
Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Riski Adrian Lubis, Rabu (3/12/2025), mengungkapkan kronologi kejadian yang melibatkan empat tersangka ini, di mana korban sebenarnya mengenal para pelaku dan sering bermain bersama. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kasus penganiayaan yang menewaskan seorang remaja di Wirobaran, Kota Yogyakarta, terungkap dipicu oleh tuduhan pencurian topi di Pasar Klitikan.
Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Riski Adrian Lubis, mengungkapkan kronologi kejadian yang melibatkan empat tersangka ini, di mana korban sebenarnya mengenal para pelaku dan sering bermain bersama.
“Karena ini pelaku kawan korban, jadi sering jemput korban juga, sering main sama korban,” ujarnya di Mapolresta Yogyakarta, Rabu (3/12/2025).
Namun, hubungan dekat itu tak menghalangi dendam lama salah satu pelaku, ST, terhadap korban. Permasalahan awal muncul karena barang-barang korban belum dipindahkan dari kos milik ST, yang sebelumnya menimbulkan konflik terkait tunggakan sewa.
BACA JUGA : Kasus Pengeroyokan di Wirobrajan hingga Tewas, Empat Tersangka Ditangkap
BACA JUGA : Pengeroyokan di Wirobrajan, Satu Pelaku Punya Dendam Lama dan Tiga Lainnya Hanya Ikut-ikutan
Menurut penyelidikan, pada sore hari sebelum kejadian, dua pelaku mencari korban ke rumahnya namun tidak ketemu. Mereka kemudian menemui korban di tempat tongkrongan bersama saksi lain.
"Ketegangan berlanjut ketika korban dan salah satu saksi pergi ke Pasar Klitikan untuk membeli topi. Di sana, korban bertemu dua pelaku lainnya yang sedang membeli martabak, hingga terjadi pemukulan dan penganiayaan," jelasnya.
Adrian menyebut korban sempat pingsan dan diusir oleh warga sekitar. Tidak berhenti di situ, dua pelaku membawa korban ke halaman GMNU, tempat mereka bertemu dua pelaku tambahan.
"Di lokasi ini, korban kembali dipukuli hingga tak sadarkan diri, kemudian dibawa ke rumah pelapor di Wirobrajan sebelum akhirnya ditinggalkan," terang Adrian.
BACA JUGA : Kasus Pemukulan Driver Ojol di Sleman Masih Didalami Polisi, Pelaku Belum Diketahui
BACA JUGA : Cemburu Buta, Suami Bersama Teman Kompak Keroyok Pria yang Tidur dengan Istrinya di Sleman
Hasil forensik menunjukkan hampir seluruh tubuh korban mengalami luka serius. Penyebab utama kematian adalah pendarahan di tengkorak atas dan kiri, dengan rembesan darah di leher, dada, dan ginjal. Luka-luka lainnya termasuk kuku jempol kanan yang hancur serta lebam di wajah.
“Karena di TKP itu masih bersimbah darah, artinya korban masih hidup saat dibawa ke lokasi berikutnya,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: