Inovasi Dosen UMY Ciptakan Alat Pengukus Bertingkat, Efisiensi Produksi Somai Naik 500 Persen

Inovasi Dosen UMY Ciptakan Alat Pengukus Bertingkat, Efisiensi Produksi Somai Naik 500 Persen

Alat pengukus bertingkat berbahan stainless steel ini memiliki desain efisien dengan sistem sirkulasi uap panas yang mampu mempercepat proses pemanasan dari delapan menit menjadi lima menit per siklus.--dok. UMY

BANTUL, diswayjogja.id - Inovasi dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih paten nasional atas pengembangan alat pengukus bertingkat yang mampu meningkatkan kapasitas produksi somai hingga lima kali lipat atau 500 persen, sekaligus menghemat konsumsi gas dan waktu produksi.

Gagasan alat pengukus efisien ini lahir dari kegiatan pengabdian masyarakat Dikti tahun 2013, ketika dosen Program Studi Agribisnis UMY, Ir. Diah Rina Kamardiani mendampingi mitra usaha "Somai Kang Ujang”.

Kala itu, proses pengukusan somai masih menggunakan dandang tunggal berukuran besar yang hanya mampu menampung 50–60 somai per siklus. Proses tersebut memakan waktu hampir dua jam dan membutuhkan dua tabung gas LPG 13 kilogram.

“Untuk satu kali produksi penuh bisa memakan waktu dua jam dan menghabiskan dua tabung LPG. Dari situ kami mulai mencari solusi agar lebih efisien,” ujar Diah di Laboratorium Agribisnis UMY, Selasa (11/11/2025).

BACA JUGA : Din Syamsuddin Minta UMY Rumuskan Strategi Peradaban Global Berbasis Islam

BACA JUGA : UMY Buka Prodi AI dan Kriminologi, Jawab Tantangan Era Digital dan Sosial Modern

Menjawab tantangan efisiensi tersebut, Diah mengembangkan alat pengukus bertingkat dengan konsep mirip oven modern yang memiliki beberapa lapisan.

Kini, satu loyang mampu menampung 110–120 somai, sementara durasi produksi berkurang dari tiga jam menjadi sekitar 90 menit saja.

“Efisiensinya meningkat hingga 500 persen. Konsumsi bahan bakar juga turun signifikan, satu tabung gas kini cukup untuk dua setengah kali proses pengukusan,” katanya.

Alat inovatif ini terbuat dari stainless steel untuk menjaga higienitas, ketahanan, dan kemudahan perawatan. Setiap tingkat dilengkapi sistem sirkulasi uap panas agar pemanasan lebih cepat dan merata. Waktu pengukusan per siklus kini hanya sekitar lima menit, turun dari sebelumnya delapan menit.

BACA JUGA : Tragedi Runtuhnya Musala di Sidoarjo, Pakar UMY Desak Audit Struktur dan Investigasi Forensik

BACA JUGA : UMY Paparkan Sustainability Report 2024, Ada 3.800 Publikasi dan 1.200 Riset

Pemilik “Somai Kang Ujang” mengakui inovasi tersebut membawa dampak besar terhadap peningkatan kapasitas produksi tanpa menambah biaya operasional.

Dalam proses pengembangan, Diah tidak bekerja sendiri. Ia berkolaborasi dengan tim lintas disiplin UMY yang terdiri dari Dr. Totok Suwanda, Dr. Ir. Triwara Buddhi dan Francy Risvansuna.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: