Ingin Diakui Negara sebagai Kota Perjuangan, Wali Kota Bukittinggi Sowan Sri Sultan

Ingin Diakui Negara sebagai Kota Perjuangan, Wali Kota Bukittinggi Sowan Sri Sultan

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias (kanan) beserta jajaran pun bersilaturahmi kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) untuk meminta arahan terkait Kota Perjuangan, Selasa (12/08/2025).--Dok. Pemda DIY

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, tengah berupaya menggali berbagai bukti historis yang dapat meneguhkan predikat Bukittinggi untuk diakui sebagai Kota Perjuangan di mata negara. 

Untuk itu, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias beserta jajaran pun bersilaturahmi kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk meminta arahan atau nasihat, Selasa (12/08/2025).

“Bapak Wali Kota Bukittinggi beserta seluruh jajaran memohon arahan kepada Pak Gubernur terkait dengan bagaimana negara bisa mengakui Bukittinggi sebagai Kota Perjuangan. Karena menurut beliau, Pak Wali Kota, dan juga dari fakta historis, antara Jakarta, Yogyakarta, dan Bukittinggi, itu satu kesatuan yang tidak bisa terelakkan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi saat ditemui usai mendampingi Sri Sultan beraudiensi di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Dian menyebut, Sri Sultan sangat mendukung langkah Wali Kota Bukittinggi dalam mendapatkan pengakuan Kota Perjuangan dari negara. 

BACA JUGA : Duta Besar Australia Bertemu Sri Sultan, Bahas Kerja Sama Pariwisata dan Pendidikan

BACA JUGA : Sri Sultan Tekankan Bank Pembangunan Daerah Lakukan Transparansi Keuangan Desa

Menurut Dian, Bukittinggi memang cukup memiliki historisitas yang menjadi satu kesatuan cerita dengan historis yang ada di Yogyakarta.

“Karena memang Bukittinggi adalah salah satu ibu kota untuk pemerintahan darurat waktu itu ketika di Jogja. Jadi memang ini koneksi antara Bukittinggi dengan di kita, peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang di Yogyakarta sudah ditetapkan sebagai hari besar nasional, Hari Penegakan Kedaulatan Negara,” katanya. 

Perihal dukungan, dikatakan Dian bahwa Pemda DIY sudah cukup lama bekerja sama dengan Bukittinggi. Bahkan Bukittinggi secara historis sudah masuk disebutkan di dalam buku-buku historis yang disiapkan pihak Dian terkait Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

“Tadi juga Pak Gubernur menyerahkan dua buah buku hasil kajian kami di Dinas Kebudayaan terkait dengan penegakan kedaulatan negara di mana Bukittinggi menjadi jadi salah satu kota penting di dalam proses sejarah tersebut,” terangnya. 

BACA JUGA : Sri Sultan Bertemu Hasto di Balai Kota, Bahas Penanganan Sampah dan Normalisasi Sungai

BACA JUGA : Sri Sultan HB X: Pelestarian Pusaka Harus Relevan dengan Dinamika Zaman

Selain itu, Dian menyampaikan, dalam proses-proses selanjutnya, Wali Kota Bukittinggi turut memohon dukungan dari Sri Sultan. 

Seperti memohon kepada Sri Sultan untuk dapat menjadi salah satu narasumber pada seminar terkait predikat Bukittinggi tersebut, yang direncanakan akan digelar di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: