Pengajian Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, PWI-LS dan FPI Bentrok
SIAGA - Personel dari Polres Pemalang siaga pasca terjadinya bentrok, antisipasi bentrok susulan-M. Ridwan/radar Tegal-
PEMALANG — Pengajian yang menghadirkan Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu malam (23/7) ricuh. Bentrokan antar dua kelompok massa terjadi saat tabligh akbar tersebut. Sedikitnya lima orang mengalami luka-luka.
Kerusuhan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Dimana saat itu ratusan anggota ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) menolak kehadiran Habib Rizieq. Mereka mencoba masuk ke area pengajian yang diselenggarakan oleh Front Persaudaraan Islam (FPI).
Meski aparat keamanan sempat menghadang, sebagian massa berhasil menerobos dari jalur lain. Dengan demikian, bentrokan antar dua kelompok pun tak bisa dihindari.
Suasana mencekam dirasakan oleh warga sekitar. Ahmad, 50, salah seorang warga mengaku, melihat massa berbaju putih mengejar kelompok berbaju hitam. ”Kejadiannya cepat, hanya sekitar 10 menit. Tapi tegang banget, saling lempar batu dan kejar-kejaran,” katanya.
TNI dan Polri segera turun tangan untuk mengendalikan situasi. Korban luka langsung dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Beberapa anggota polisi turut menjadi korban saat mencoba memisahkan dua kelompok yang bertikai.
Sudah Ada Kesepakatan
Sementara itu, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo menjelaskan, situasi keamanan di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang telah kondusif setelah terjadinya insiden bentrok pada Rabu malam (23/7).
Sebelum kegiatan pengajian dimulai, lanjut dia, telah dilakukan pengamanan kegiatan dengan total kekuatan 675 personel gabungan dari Polri, TNI, dan unsur terkait. Kegiatan keagamaan ini berlangsung sejak Rabu sore, pukul 15.00 WIB hingga Kamis dini hari pukul 03.45 WIB.
Menurut dia, jauh sebelum pelaksanaan pengajian, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi cipta kondisi di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang. Rapat tersebut dihadiri perwakilan Pemda, Kodim 0711, Polres Pemalang, serta unsur Ormas FPI dan PWI-LS.
Dari pertemuan tersebut, disepakati bahwa kegiatan tetap berjalan dengan aman, tidak melanggar ketertiban umum maupun peraturan perundang-undangan. Selain itu, isi kesepakatan lainnya yakni, tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, isi ceramah tidak bersifat provokatif, serta semua pihak menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan.
”Rapat koordinasi pengamanan teknis juga telah dilakukan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan,” ungkapnya.
Namun, pada Rabu (23/7) pukul 23.00 hingga 23.30 WIB, terjadi bentrok antara kelompok PWI-LS dan FPI. Bentrok tersebut berjarak sekitar 50 meter dari panggung utama. Bentrokan mengakibatkan sejumlah korban luka, termasuk dari pihak PWI-LS, FPI serta aparat kepolisian yang sedang melaksanakan pengamanan.
Polisi dan Anggota PWI-LS Luka
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 4 anggota Polri mengalami luka. Dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika dan dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang. Sementara itu, 9 korban luka dari pihak PWI-LS dirawat di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang. Dari FPI, terdapat 2 orang mengalami luka di bagian kepala.
Dia menegaskan, sekalipun ada insiden tersebut, pelaksanaan pengajian tetap berlangsung dengan lancar sampai dengan pukul 01.00 WIB.
Akibat benrtok itu, pihaknya telah melakukan langkah cepat pengamanan dan evakuasi korban. Selain itu, melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan provokasi atau tindakan kekerasan. Pendalaman data dan identitas para korban juga dilakukan guna memperjelas peristiwa.
“Kami berupaya maksimal mengamankan jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai. Setelah kejadian tersebut, kami langsung lakukan evakuasi ,” jelas Kapolres Pemalang, Kamis (24/7)
Situasi di Desa Pegundan kini telah berangsur normal dan terkendali. Aparat kepolisian tetap siaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan serta memberikan jaminan rasa aman bagi warga.
Sebagai langkah pencegahan terhadap potensi konflik lanjutan, Kapolres Pemalang mengimbau kepada pimpinan PWI-LS dan FPI untuk bersama sama mengendalikan anggotanya. Selain itu, menahan diri dari tindakan konfrontatif dan mendukung terciptanya situasi kamtibmas .
“Kami minta agar para pimpinan kelompok, baik PWI-LS serta FPI, memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan. Jangan sampai ada korban susulan. Mari bersama-sama jaga keamanan wilayah” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat persatuan dan menghindari kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Pemalang, untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban, tetapi kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif,” terang Kabid Humas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: