Pertumbuhan Ekonomi 2025, HIMBARSI DIY Dorong Investasi dan Digitalisasi Perbankan Syariah
Himpunan Bank Rakyat Syariah Indonesia (HIMBARSI) Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) DIY mendorong peningkatan investasi dan digitalisasi layanan perbankan syariah di Yogyakarta, Rabu (29/10/2025).--dok. BPD DIY
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12 persen pada triwulan II-2025 menjadi momentum penting bagi sektor perbankan syariah untuk memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Himpunan Bank Rakyat Syariah Indonesia (HIMBARSI) Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) DIY mendorong peningkatan investasi dan digitalisasi layanan perbankan syariah di Yogyakarta.
Ketua HIMBARSI KPW DIY, Kholid, menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini berangkat dari kebutuhan untuk merespons dinamika ekonomi dan memperkuat peran perbankan syariah di daerah.
“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,12 persen (y-on-y). Momentum ini harus dimanfaatkan dengan memperkuat investasi dan kolaborasi sektor keuangan syariah,” ujar Kholid dalam acara Sharia Economic Outlook 2026, di Yogyakarta, Rabu (29/10/2025).
BACA JUGA : Sri Sultan Tekankan Bank Pembangunan Daerah Lakukan Transparansi Keuangan Desa
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Terima Rapor Kinerja Keuangan dan Fisik, Hasto Sebut Keep On The Track
Menurutnya, peningkatan investasi harus menjadi prioritas pemerintah dan pelaku industri, termasuk perbankan syariah, dengan mendorong kebijakan pro-investasi di daerah.
Selain itu, penciptaan lapangan kerja juga menjadi perhatian utama untuk mendukung daya serap tenaga kerja dan memperkuat konsumsi masyarakat.
“Pemerintah berkomitmen memperkuat program pelatihan dan pengembangan tenaga kerja. Ini penting agar masyarakat memiliki kemampuan menyerap produk UMKM, termasuk pembiayaan yang disalurkan BPRS,” katanya.
Data Bank Indonesia (BI) DIY mencatat, hingga Mei 2025, share kinerja perbankan syariah DIY terhadap total perbankan daerah diantaranya aset 12,20 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) 11,81 persen, pembiayaan 12,47 persen, serta deposito mencapai 15,02 persen.
BACA JUGA : Sleman Gandeng BSI, Dorong Literasi Keuangan Syariah dan Kemudahan Pajak Daerah
BACA JUGA : Kulon Progo Terapkan Sistem Pengadaan Digital, Transaksi Capai Rp29,6 Miliar
Kholid menjelaskan, angka tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah yang semakin meningkat, khususnya pada instrumen deposito.
“Masyarakat kini lebih memilih deposito syariah sebagai tempat penyimpanan dana karena potensi bagi hasilnya lebih besar dan sistemnya sesuai prinsip syariah,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: