Disbud Sleman Revitalisasi Seni Tradisi Hampir Punah, Harap Tak Punah Oleh Waktu

Disbud Sleman Revitalisasi Seni Tradisi Hampir Punah, Harap Tak Punah Oleh Waktu

Seorang seniman lokal membawa Wayang Topeng saat persiapan pentas budaya di Sleman, beberapa waktu lalu. Wayang khas Sleman ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Kebudayaan dan menjadi simbol komitmen Dinas Kebudaya--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Meski anggaran Dana Alokasi Infrastruktur Sosial (DAIS) tahun ini belum menunjukkan peningkatan, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman tetap fokus menjalankan misi pelestarian seni tradisi yang kian tergerus zaman. 

Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Ishadi Zayid, mengatakan pihaknya terus mendorong revitalisasi terhadap sejumlah kesenian yang hampir punah.

“Jadi, kalaupun nanti dapat 14 miliar, ya syukur. Tapi untuk saat ini masih sama, belum berubah,” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (14/10/2025).

Menurutnya, banyak seni tradisi di Sleman yang kini menghadapi ancaman kehilangan generasi penerus. 

Untuk itu, pihaknya melakukan berbagai langkah revitalisasi dan pengajuan penetapan ke Kementerian Kebudayaan agar mendapat status sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

“Ya, beberapa kesenian yang hampir punah itu sedang kita revitalisasi lagi. Harapannya jangan sampai seni tradisi yang ada di Sleman itu hilang karena tidak ada penerusnya. Maka dari itu, kita revitalisasi dan ajukan ke Kementerian Kebudayaan untuk mendapatkan penetapan sebagai WBTB,” jelasnya.

BACA JUGA : Tradisi Ratiban Pandansari Kecamatan Paguyangan Brebes Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2025

BACA JUGA : Rayakan Milad, Unisa Yogyakarta Tanam 58 Pohon dan Gelar Festival Budaya

Hasilnya, beberapa kesenian khas Sleman telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat. Di antaranya adalah Srandul, Sruntul, Jathilan Lancur, dan Wayang Topeng Pedalangan seluruhnya kini tercatat sebagai bagian dari WBTB.

"Kemarin ada beberapa kesenian seperti Srandul, Sruntul, Jathilan Lancur, dan Wayang Topeng Pedalangan, semuanya sudah mendapatkan penetapan dari Kementerian Kebudayaan sebagai WBTB. Tugas kita sekarang adalah memastikan kesenian-kesenian ini tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan lestari,” ucapnya.

Ia menceritakan, saat menghadiri acara Kenduri Agen di Bukit Mintorogo, Gayamharjo, dirinya menyaksikan langsung bagaimana kesenian Srandul masih dipentaskan dengan penuh semangat oleh para pelaku seni yang sebagian besar sudah lanjut usia.

"Kemarin saat saya menghadiri acara Kenduri Agen di Gayamharjo, Bukit Mintorogo, ada penampilan Srandul, tapi pemainnya sudah tua-tua semua,” ujarnya lirih.

Ia menegaskan pentingnya upaya bersama untuk memastikan keberlanjutan seni tradisi adiluhung yang menjadi identitas budaya masyarakat Sleman.

“Saya berpesan kepada pengelolanya agar ke depan ada proses regenerasi, supaya Srandul sebagai seni tradisi adiluhung tidak hilang karena kekurangan generasi muda,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: