Menanam 101 Bunga, FBD Dorong Kesadaran Kesehatan Mental Mahasiswa
Titik Nol Yogyakarta, Jumat (10/10/2025), Forum BEM DIY bagikan 101 batang bunga dan membawa poster tuntutan kesehatan mental, simbol kepedulian sosial dan ruang aman bagi mahasiswa.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Suasana Titik Nol Yogyakarta, Jumat (10/10/2025) tak hanya diwarnai oleh lalu-lalang wisatawan, tetapi juga oleh langkah mahasiswa yang membawa pesan kuat tentang kesehatan mental dan kepedulian sosial.
Presiden BEM Keluarga Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Lukmanul Hakim, memimpin aksi yang melibatkan sekitar 80 peserta dari berbagai organisasi mahasiswa (Ormawa) dan didampingi teman-teman dari Forum BEM DIY.
“Kami saat ini merasa Yogyakarta adalah ruang yang nyaman, tenang, damai, dan tidak bising. Namun, tekanan pendidikan di kota ini cukup besar, mengingat Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar,” katanya saat ditemui di lokasi aksi.
Pernyataan ini menekankan dilema kota pelajar yang menawarkan kenyamanan sekaligus menghadirkan tantangan mental bagi warganya.
Sebagai bagian dari aksi, mahasiswa akan menanam 101 batang bunga untuk masyarakat sebagai simbol peduli lingkungan sosial sekaligus menciptakan ruang yang lebih luas dan nyaman untuk bekerja.
“Nantinya, akan ada kegiatan menanam 101 batang bunga untuk masyarakat sebagai bentuk aksi peduli terhadap lingkungan sosial, sekaligus menciptakan ruang yang lebih luas dan nyaman untuk bekerja,” tambahnya.
BACA JUGA : Mahasiswa UNY Gelar Aksi Damai “Menjemput Ari”, Tuntut Keadilan dan Tuding Kriminalisasi Aktivis Kampus
BACA JUGA : MPBI DIY Gelar Aksi Solidaritas, Desak PHI Yogyakarta Tegakkan Keadilan bagi Buruh
Terkait saran dan tuntutan kepada Pemerintah Daerah DIY mengenai kesehatan mental, Lukmanul menyatakan pihaknya akan menindaklanjutinya secara resmi.
“Harapannya sesuai dengan tuntutan yang sudah kami sampaikan sebelumnya. Nanti, tuntutan tersebut akan kami kirimkan secara resmi,” lanjutnya.
Meski ada beberapa kendala, seperti dua aktivitas yoga yang harus ditunda dan data terkait kesehatan mental yang belum jelas dan spesifik, hal tersebut justru menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk terus bergerak.
“Meski begitu, hal ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus bergerak,” ujarnya.
BACA JUGA : Warga Yogyakarta Pecahkan Rekor MURI Lewat Aksi Setor Sampah Massal di 397 Titik
BACA JUGA : Aksi Bersihkan Sungai Code, Pemkot Yogyakarta Gandeng TNI dan Komunitas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: