Transformasi Santri di SR 19 Bantul, Budaya Kebersihan Jadi Kunci Karakter Positif

Transformasi Santri di SR 19 Bantul, Budaya Kebersihan Jadi Kunci Karakter Positif

Para santri SR 19 Bantul tengah mengikuti apel pagi, menunjukkan disiplin, kebersihan, dan adab sebagai bagian dari pembentukan karakter positif.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BANTUL, diswayjogja.id - Perubahan perilaku santri di Sekolah Rakyat (SR) 19 Kabupaten Bantul mulai menunjukkan hasil positif. 

Kepala Sekolah Agus Ristanto menekankan bahwa kesadaran terhadap kebersihan dan adab menjadi fokus utama dalam membentuk karakter mereka.

“Setelah mengalami masa kritis, para santri sudah mulai mengondisikan dirinya sehingga mereka sadar akan posisi masing-masing,” katanya, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, proses ini tidak instan. Selama hampir dua bulan, pihak sekolah aktif membersamai santri melalui kolaborasi yang melibatkan wali asuh, wali asrama, guru, dan staf pendukung lainnya. 

BACA JUGA : Sekolah Rakyat Jadi Model Pendidikan Terpadu di Indonesia

BACA JUGA : Dari Panggung Nasional ke Sekolah Rakyat: Putri Nusantara Yogyakarta Dorong Sinergi Pendidikan Berkualitas

Mereka hadir di berbagai momen, mulai dari ruang makan, apel pagi, kelas, hingga tempat ibadah.

“Alhamdulillah, semua itu bisa dilalui berkat kolaborasi, bukan hanya saya pribadi, tetapi juga wali asuh, wali asrama, Tagana, terutama dalam membersamai mereka di ruang makan, ketika apel, guru juga menyampaikan, bahkan di kelas, di sela-sela kegiatan, dan di tempat ibadah. Semua disertakan,” jelasnya.

Proses pengkondisian ini menekankan pentingnya budaya kebersihan sebagai bagian dari karakter positif. Ia menekankan, nilai-nilai tersebut harus diulang-ulang agar benar-benar melekat di jiwa para santri.

“Memang tidak henti-hentinya masih ada proses pengkondisian yang harus melekat di jiwa mereka, terutama kesadaran bahwa kebersihan adalah bagian dari karakter yang baik,” ujarnya.

Hasilnya mulai terlihat. Para santri kini lebih disiplin, sadar akan posisi mereka, dan mulai menanamkan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia menambahkan, fokus utama sekolah adalah membentuk siswa yang saleh dan memiliki adab baik, karena akademik bisa dikejar, namun karakter dan budi pekerti adalah fondasi utama.

“Budaya positif itu memang perlu selalu disertakan dan diulang-ulang. Alhamdulillah, perubahan ini sudah mulai terlihat,” ucapnya.

BACA JUGA : Mengintip Fasilitas Sekolah Rakyat di Bantul, Dari Asrama hingga Ruang Kelas

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: